Cari Blog Ini

Posting blogger lewat email

username.secretword@blogger.com

Minggu, 02 Maret 2014

Panduan Menulis Pidato yang Menarik Perhatian

Panduan Menulis Pidato yang Menarik Perhatian

Tak semua orang mampu menulis naskah pidato, karena itulah panduan menulis pidato sangat diperlukan. Naskah pidato membantu seseorang untuk menyampaikan pidato secara terarah dan runut.
Sebab tak semua orang memiliki kemampuan berpidato tanpa teks seperti mantan presiden Soekarno, presiden Barrack Obama dan tokoh-tokoh dunia lainnya.
Melakukan pidato tanpa teks membutuhkan keterampilan berbicara yang tinggi dan kemampuan mengingat poin-poin penting yang ingin disampaikan.
Sedangkan berpidato dengan menggunakan naskah bisa mengurangi peluang terjadinya kesalahan-kesalahan yang tidak diharapkan. Selain itu, naskah pidato sangat menolong untuk seseorang yang tidak terbiasa berpidato di depan umum.
Tetapi menulis naskah pidato juga tak bisa dilakukan oleh semua orang. Sebagian orang merasa kesulitan untuk membuat naskah pidato sehingga menyerahkan tugas ini kepada pihak lain yang memiliki kemampuan dalam menulis naskah pidato. Hal ini membuka peluang munculnya jasa penulisan naskah pidato atau staf khusus yang mengurus mengenai naskah pidato.
Nah sebelum mengetahui cara penulisannya, ada baiknya kita mengetahui terlebih dahulu jenis-jenis pidato berdasarkan isinya. Pidato dibuat dengan berbagai tujuan.
Ada pidato yang bertujuan untuk mempengaruhi orang lain agar melakukan sesuatu hal secara sukarela dan ada pidato yang dirancang untuk menyampaikan informasi. Berikut ini jenis-jenis pidato berdasarkan isinya.
1. Pidato sambutan
Pidato ini paling sering muncul terutama dalam suatu kegiatan atau peristiwa. Pidato ini biasanya dibawakan secara bergiliran oleh beberapa orang tokoh atau pejabat.
2. Pidato peresmian
Pidato ini biasanya dibawakan oleh para pejabat dalam acara peresmian suatu fasilitas atau sarana.
3. Pidato pembukaan
Pidato ini dibawakan oleh pembawa acara atau MC untuk membuka suatu acara. Pidato ini biasaya singkat saja lalu dilanjutkan dengan pidato-pidato sambutan atau tahapan acara lainnya.
4. Pidato pengarahan
Pidato yang berisi pengarahan dari atasan kepada bawahannya atau dari pejabat berwenang kepada tim kerjanya yang dilakukan pada suatu pertemuan terbatas.
5. Pidato pertanggungjawaban
Pidato ini berisi pertanggungjawaban seseorang setelah selesai menjalankan tugasnya dalam kurun waktu tertentu.
6. Pidato laporan
Pidato ini memuat laporan mengenai suatu acara atau kegiatan yang disampaikan oleh ketua panitia atau pihak yang berwenang.
Memulai Menulis Pidato
Menulis naskah pidato sebenarnya tak jauh berbeda dengan menulis artikel atau bentuk tulisan lainnya. Ada langkah-langkah yang harus diikuti agar menghasilkan naskah pidato yang baik. Nah, berikut ini panduan menulis pidato dari awal.
1. Menentukan tema pidato
Langkah pertama untuk menulis naskah pidato adalah menentukan tema pidato. Tema pidato ini berkaitan erat dengan jenis pidato yang ingin disampaikan. Misalnya saja pidato untuk pengarahan ataukah pidato untuk meresmikan suatu fasilitas dan sarana.
2. Mengumpulkan informasi
Bila tema sudah ditemukan, selanjutnya kumpulkanlah informasi yang berkaitan dengan tema tersebut. Misalnya saja jika ingin menyusun pidato pengarahan, maka kumpulkan informasi mengenai pencapaian kerja tim, tugas-tugas tim dan target tim kerja.
Dari informasi ini, baru bisa disusun pengarahan-pengarahan yang perlu diberikan untuk tim kerja agar target kerja atau hasilnya memuaskan.
3. Menyusun kerangka pidato
Sebuah pidato pada umumnya terdiri dari tiga bagian utama yakni bagian pembukaan, bagian isi dan bagian penutup. Bagian pembukaan berisi salam pembukaan, ucapan terimakasih, sapaan kepada tamu atau pendengar pidato dan kata pengantar yang mulai mengarah ke isi pidato. Barulah di bagian isi pidato, tuliskan poin-poin yang ingin disampaikan. Sedangkan di bagian penutup berisi kesimpulan, saran dan harapan, serta salam penutup.
4. Mengembangkan kerangka pidato
Dari kerangka pidato yang sudah dibuat, langkah berikutnya adalah mengembangkan kerangka tersebut sehingga menjadi naskah pidato yang lengkap. Khususnya pada bagian isi, penulis naskah dapat menguraikan poin-point informasi agar lebih mudah dipahami.
Dalam membuat uraian ini, sebaiknya gunakan kalimat-kalimat yang pendek dan jelas agar setiap informasi yang terkandung di dalamnya bisa dicerna dengan baik oleh pendengarnya.
5. Menyunting naskah pidato
Setelah naskah pidato selesai dibuat, bacalah kembali naskah tersebut dari awal. Periksa kembali urutan informasi yang disajikan, penulisan kalimat-kalimat di dalamnya, ejaan, penggunaan tanda baca dan hal-hal lain yang berkaitan dengan penulisan naskah pidato.
Hal ini penting untuk dilakukan agar tidak terjadi kesalahan-kesalahan yang bisa menimbulkan kesalahpahaman terutama terkait dengan isi naskah pidato.
Bila telah mengikuti langkah-langkah di atas, sebuah naskah pidato pun telah selesai dibuat. Dalam penyampaiannya, seluruh naskah pidato bisa dibacakan atau sebagian dibacakan dan sebagian lainnya dihafalkan.
Tentu saja dalam penyampaian naskah pidato ini, seseorang perlu memperhatikan intonasi, sikap tubuh, pandangan mata dan pemenggalan bagian-bagian pada naskah pidato.
Nah, berkaitan dengan penulisan naskah pidato, penulis naskah pidato sebaiknya menambah wawasan dan pengetahuannya dengan membaca berbagai naskah pidato dan mendengarkan pidato-pidaro.
Dari referensi ini, penulis bisa mempelajari alur penyampaian isi pidato dan penulisan yang benar. Pidato-pidato tokoh dunia sebagian bisa dilihat melalui situs Youtube.
Referensi lainnya, berkunjunglah ke situs Penulispro.com. Situs ini berisi artikel-artikel seputar penulisan termasuk artikel yang berisi panduan menulis pidato dan panduan penulisan lainnya.

Cara Menulis Pidato yang Memukau Pendengar

Tahukah Anda bagaimana cara menulis pidato yang dapat menarik perhatian seluruh pendengarnya? Beberapa tokoh dunia memiliki kemampuan pidato yang mampu memukau para pendengarnya.
Pidato yang mereka sampaikan bahkan bisa menginspirasi dari generasi ke generasi. Misalnya saja pidato Steve Jobs, pidato John F. Kennedy, pidato Barack Obama, pidato Martin Luther King, Jr dan beberapa tokoh lainnya.
Sedangkan dari Indonesia, salah satu tokoh yang pidatonya memiliki pengaruh kuat sampai saat ini adalah pidato mantan presiden Soekarno. Mantan presiden pertama Indonesia ini selalu berpidato dengan penuh semangat dan berapi-api.
Sebagian dari tokoh-tokoh tersebut bahkan mampu menyampaikan pidato tanpa bantuan teks. Tetapi tentu saja tidak semua orang memiliki kemampuan seperti itu.
Sebagian orang mengalami kesulitan ketika hendak berpidato. Mereka membutuhkan teks pidato sebagai panduan saat berpidato. Namun lagi-lagi tak semua orang memiliki kemampuan untuk menulis pidato.
Keadaan inilah yang membuka peluang munculnya jasa penulisan pidato. Jasa penulisan pidato kerap digunakan oleh orang-orang yang membutuhkan bantuan teks saat berpidato.
Nah, artikel ini akan mengulas bagian-bagian pada pidato dan cara menulis pidato untuk berbagai keperluan, baik untuk dipakai sendiri atau berdasarkan permintaan orang lain.

Cara Menulis Pidato yang Memukau Pendengar

Mengenal Tujuan dan Bagian-bagian Pada Pidato

Pidato yang satu dengan pidato yang lain sebenarnya memiliki perbedaan berdasarkan tujuan penyampaian pidato tersebut. Ada pidato yang sekedar bertujuan untuk menyampaikan suatu informasi baru kepada para pendengarnya, ada pula pidato yang disampaikan untuk meyakinkan pendengarnya tentang suatu pendapat.
Selain itu ada juga pidato yang disampaikan untuk menghibur pendengarnya, menggambarkan suatu peristiwa dan pidato yang bertujuan mempengaruhi pendengarnya.
Nah, walaupun setiap pidato memiliki tujuan yang berbeda, tetapi masing-masing pidato tersebut terdiri dari bagian-bagian yang sama. Sebelum mengulas mengenai cara menulis pidato, sebaiknya pahami terlebih dahulu bagian-bagian yang terdapat pada pidato. Dengan memahami bagian-bagian ini, penulisan pidato tentu akan menjadi lebih mudah dilakukan. Sebuah pidato terdiri dari tiga bagian utama yakni:
1. Bagian pendahuluan
Bagian ini berisi kalimat-kalimat untuk membuat para pendengar siap mendengarkan pidato. Pada bagian ini pula disampaikan salam pembukaan untuk menyapa seluruh pendengar, ucapan syukur dan terimakasih serta latar belakang disampaikannya pidato.
2. Bagian isi
Bagian ini menjabarkan masalah pokok yang ingin disampaikan kepada para pendengar. Pada bagian ini pula, orang yang menyampaikan pidato berusaha menarik perhatian pendengar untuk menyetujui informasi yang disampaikan.
3. Bagian penutup
Bagian ini berisi kesimpulan, ajakan untuk melakukan atau menyetujui sesuatu yang telah disampaikan, permintaan maaf dan salam penutup.

Cara Penulisan Pidato

Setelah mengenal tujuan pidato dan bagian-bagiannya, selanjutnya simaklah langkah-langkah cara menulis pidato berikut ini.
1. Tentukan terlebih dahulu tema yang hendak diusung dalam pidato. Misalnya saja tema tentang lingkungan hidup, kebersihan lingkungan, pendidikan, kesadaran untuk mengikuti pemilu dan lain sebagainya.
2. Tentukan lama waktu yang digunakan untuk berpidato. Berkaitan dengan lama waktu pidator ini, penulis pidato atau penyampai pidato perlu melakukan koordinasi dengan penyusun acara untuk mengetahui waktu yang disediakan untuk menyampaikan pidato.
3. Setelah itu barulah buat kerangka pidato. Menyusun kerangka pidato sama halnya seperti menyusun kerangka tulisan lainnya. Secara umum, kerangka utama yang menyusun pidato terdiri dari:
• Salam pembuka
• Pendahuluan yang berisi ucapan syukur dan sapaan kepada para pendengar
• Isi pidato
• Kesimpulan pidato dan harapan-harapan
• Penutup yang berisi ucapan terimakasih, permintaan maaf dan salam penutup
4. Sesudah kerangka dibuat, selanjutnya kembangkan kerangka tersebut dengan menyusun kalimat-kalimat sehingga terbentuk paragraf-paragraf penyusun pidato.
Dalam pengembangan kerangka pidato tersebut, sebaiknya gunakanlah kalimat-kalimat yang padat, ringkas dan tidak bertele-tele agar pendengar pidato tidak cepat lelah dan bosan mendengarkannya.
Gunakanlah kalimat-kalimat yang mudah dimengerti agar informasi yang ingin disampaikan dapat dipahami pendengar. Perhatikan pula penggunaan ejaan yang benar sebab ejaan yang salah akan mengurangi penilaian pendengar pidato terhadap penyampai pidato. Kalimat dan ejaan sangat penting diketahui dalam pembahasan mengenai tata cara menulis pidato.
Berkaitan dengan ejaan ini, gunakanlah informasi mengenai EYD di situs Penulispro.com. Di situs ini tersedia ebook mengenai EYD dan penyuntingan naskah yang bisa digunakan sebagai referensi penulisan pidato.
Bila pidato telah disusun dengan baik, perhatikan pula cara penyampaian pidato. Seperti halnya puisi, penyampaikan pidato memerlukan intonasi yang tepat, mimik wajah dan bahasa tubuh yang mendukung isi pidato.
Penyampaian pidato yang penuh semangat tentu akan membuat pendengarnya tidak cepat bosan atau mengantuk. Nah, kemampuan membawakan pidato ini perlu dilatih agar isi pidato bisa tersampaikan dengan baik dan pendengar pun bisa mendengarkan pidato hingga selesai.
Untuk itu cobalah amati cara menyampaikan pidato tokoh-tokoh dunia melalui video rekaman pidato mereka yang bisa dilihat di situs video sharing seperti You Tube. Penulisan pidato yang benar bila disertai dengan cara penyampaian pidato yang tepat tentu akan menghasilkan pidato yang tak terlupakan oleh para pendengarnya.


Tidak ada komentar: