Dalam mengendalikan kendaraan tidak
pernah lepas dengan yang namanya rem, alat untuk menghentikan laju kendaraan.
Pengereman merupakan salah satu bagian yang penting dalam berkendara.
Ada juga yang menganggap remeh dari
sistem pengereman ini, tinggal menarik tuas pada rem depan atau menekan tuas
dengan kaki kanan pada rem belakang, sebab pengereman bukan sekedar membuat
motor berhenti.
Menggunakan teknik pengereman yang
tidak tepat pada saat motor melaju, kadang justru bisa berakibat pada
kecelakaan. Untuk itu perlu diketahui beberapa teknik mengerem yang aman.

- Pada saat kita putuskan untuk mengerem, hal pertama yang harus kita lakukan adalah melepaskan putaran gas. Posisi tangan saat ini adalah menggenggam penuh grip gas.
- Kemudian langkah berikutnya adalah tangan menarik tuas
rem depan dengan cara diremas (seperti bersalaman) dan pada saat yang
bersamaan kaki kanan memijak rem belakang sebagai penyeimbang. Pastikan
posisi sepeda motor tegak
(tidak miring) sehingga resiko tergelincir. - Untuk motor dengan kopling tangan, tepat saat sepeda motor akan berhenti, tarik tuas kopling sehingga mesin tidak mati dan turunkan kaki kiri saat berhenti.
Pengereman
yang efektif adalah dengan cara mengerem : tekan-lepas-tekan-lepas, teknik ini
mirip dengan teknik ABS (Air
Break System), dan jarak berhentik akan lebih pendek dan motor tetap dalam
kendali.

13. Teknik pengereman yang baik dan efektif pada jalan licin
dan berair adalah
a. Melakukan pengereman dengan teknik rem pomped (pompa) dengan cara pedal rem diinjak, dilepas, dan diinjak lagi secara cepat
b. Melakukan pengereman dengan rem depan bersamaan dengan rem belakang (kombinasi)
c. Rem gereducerd (rem bakar), pedal rem diinjak (berasa sudah terblokir) segera angkat pedal rem sedikit kemudian tahan kemudian rem lagi
13. A
15. Untuk memudahkan kita mengurangi atau menambah kecepatan berapa derajat posisi tangan ketika menggenggam handel gas sepeda motor ?
a. 120(derajat)
b. 90(derajat)
c. 60(derajat)
15. B
16. Jika kendaraan akan memasuki jalur utama sebaiknya kurangi kecepatan, perhatikan arus yang melaju dari samping kanan dan juga
a. Cek blind spot dan upayakan kendaran melambung jangan memotor lajur secara tiba-tiba
b. Cek blind spot dan upayakan kendaraan tidak melambung dan memotong lajur
c. Cek blind spot dan upayakan kendaraan lurus dan jangan memotong lajur secara tiba-tiba
16. C
a. Melakukan pengereman dengan teknik rem pomped (pompa) dengan cara pedal rem diinjak, dilepas, dan diinjak lagi secara cepat
b. Melakukan pengereman dengan rem depan bersamaan dengan rem belakang (kombinasi)
c. Rem gereducerd (rem bakar), pedal rem diinjak (berasa sudah terblokir) segera angkat pedal rem sedikit kemudian tahan kemudian rem lagi
13. A
15. Untuk memudahkan kita mengurangi atau menambah kecepatan berapa derajat posisi tangan ketika menggenggam handel gas sepeda motor ?
a. 120(derajat)
b. 90(derajat)
c. 60(derajat)
15. B
16. Jika kendaraan akan memasuki jalur utama sebaiknya kurangi kecepatan, perhatikan arus yang melaju dari samping kanan dan juga
a. Cek blind spot dan upayakan kendaran melambung jangan memotor lajur secara tiba-tiba
b. Cek blind spot dan upayakan kendaraan tidak melambung dan memotong lajur
c. Cek blind spot dan upayakan kendaraan lurus dan jangan memotong lajur secara tiba-tiba
16. C
29. Teknik pengereman sepeda motor yang baik dan efektif pada kecepatan tinggi adalah :
a. Pengereman teknik rem pomped (pompa) dengan cara pedal rem diinjak, dilepas dan diinjak lagi secara cepat, posisi badan condong kedepan
b. Penereman kombinasi, dengan remdepan dan belakang secara bersamaan dengan posisi kendaraan tegak lurus
c. Melakukan pengereman dengan teknik rem blokir dengan cara pedal rem diinjak penuh, posisi badan condong kebelakang
29. B
Melewati turunan. Bila
turunan sangat curam, siap-siap untuk pindahkan persneling ke gigi 1
Saat jalan
turun terjal dan curam, pakailah gigi 1, kalau transmisi automatic atau matic/
matik pakai gigi low.
Mendaki tanjakan. Posisikan
persneling ke gigi 2
Belokan tajam
Bila Anda menemui tikungan tajam, kurangi kecepatan dan bersiap untuk berbelok. Bila belok kanan, perkatikan moncong kiri dan sisi kanan belakang mobil untuk menghindari serempetan. Sebaliknya bila belok kiri, perkatikan moncong kanan dan sisi kiri belakang mobil.
Bila Anda menemui tikungan tajam, kurangi kecepatan dan bersiap untuk berbelok. Bila belok kanan, perkatikan moncong kiri dan sisi kanan belakang mobil untuk menghindari serempetan. Sebaliknya bila belok kiri, perkatikan moncong kanan dan sisi kiri belakang mobil.


Tidak ada komentar:
Posting Komentar