Cari Blog Ini

Posting blogger lewat email

username.secretword@blogger.com

Sabtu, 12 September 2009

Linux

Setiap distro Linux membutuhkan setidaknya dua partisi, yaitu / (root) dan swap. Kebutuhan akan partisi swap sebenarnya bisa diperdebatkan, utamanya apabila Anda memiliki RAM yang besar (misalnya di atas 512MB).
Dalam kondisi minimal, sediakan n+1 partisi dengan n adalah jumlah distro yang ingin diinstall. Sebagai contoh penulis akan menginstall tiga distro, yaitu Fedora Core, Ubuntu, dan Slackware. Untuk itu, siapkan minimal empat partisi. Tiga partisi akan digunakan untuk partisi / bagi setiap distro, dan satu partisi digunakan sebagai swap. Mengapa partisi swapnya hanya satu? Karena pada satu kurun waktu hanya satu sistem operasi yang dapat beroperasi. Jadi partisi swapnya akan digunakan secara bergantian.

Apabila Anda menginginkan pemisahan partisi /home dari partisi /, sebaiknya partisi untuk /home tersebut juga disediakan sebanyak distro yang ingin diinstall. Jika diinginkan adanya partisi yang dapat digunakan untuk bertukar data antardistro, sebaiknya partisi tersebut disediakan tersendiri.


(1) Boot menggunakan LiveCD Ubuntu (atau BlankOn)
(2) Buka Terminal (console) dan ketik 3 perintah di bawah setelah menjalankan grub. (hd0,0) menyatakan harddisk pertama partisi pertama, yaitu lokasi MBR. Jika GRUB diletakkan di partisi lain, sesuaikan.

sudo grub

> root (hd0,0)
> setup (hd0)
> exit

Reboot (keluarkan livecd), dan boot menu sudah kembali seperti semula.

Bagaimana jika entri Windows tidak ada di dalam boot menu dari grub?

Ini sangat mungkin jika kita menginstal Linux sebelum adanya Windows di salah satu partisi. Setelah Linux (Ubuntu) berjalan, masuk ke console (Terminal). Buka file menu.lst menggunakan suatu editor.

sudo gedit /boot/grub/menu.lst

Akan terlihat contoh entri dari Windows, hilangkan semua tanda komentar dan sesuaikan (hd0,0) dengan partisi di mana Windows saat ini berada.

# title Windows 95/98/NT/2000
# root (hd0,0)
# makeactive
# chainloader +1

Jika Windows terinstal pada partisi ketiga, maka (hd0,0) diganti menjadi (hd0,2).

Semoga bermanfaat.

==============================================================================
Partisi Linux yang hilang hal ini menyebabkan menu grub tidak mau muncul. Hal ini diakibatkan grub dalam menampilkan menunya membutuhkan konfigurasi yang ada di /boot/grub/menu.lst . Biasanya yang seperti ini akan muncul seperti ini : grub >
3. Salah memilih harddisk yang di boot atau salah menginstall letak dari grub, hal ini terjadi ketika user memiliki harddisk lebih dari satu. Dan salah satu harddisknya tidak memiliki boot loader

Bagi distro lain yang bisa gunakan cara di bawah :

1. Booting dari Live CD atau masuk dari Linux lain yang ada di komputer anda.
2. Masuk ke mode text atau dari terminal, dan login sebagai root.
3. Cari lokasi dari partition root dari Linux yang grubnya rusak, gunakan perintah :
# fdisk -l
4. Kemudian mount partisi tersebut ke dalam suatu direktori, misalkan partisi root ada di /dev/hda5, maka :
# mkdir /mnt/linux
# mount /dev/hda5 /mnt/linux
5. Ubah root partition tempat anda bekerja ke partisi root dari Linux yang memiliki grub tersebut. Gunakan perintah :
# chroot /mnt/linux
Kalau anda perhatikan /mnt/linux merupakan direktori dari tempat memount /dev/hda5 maka anda sekarang bekerja pada hda5.
6. Sekarang install grub anda kembali ke dalam harddisk anda, dengan perintah :
# grub-install /dev/hda
Perintah ini akan menginstall di MBR harddisk hda.

Bila instalasi grub tidak bisa akibat /dev/hda tidak ditemukan, maka program udev/devfs tidak berjalan semestinya sehingga isi dari /dev, yaitu lokasi dari file-file device kosong, anda dapat membuat file-file device tersebut dengan :
# MAKEDEV /dev/hd
atau
# makedev /dev/hd
=============================================================================

With Fedora CD
Boot your computer with the first CD of Fedora in your CD drive (You have to enable your PC to boot from the cdrom, which you can set in the BIOS settings). At the installation boot prompt that you get, enter the following command:

boot: linux rescue

... and press Enter. The installer will ask you a few questions like the language you would like to use, the type of keyboard etc. Then, if you have linux previously installed on your machine, the Fedora installer will automatically detect it and mount it in the /mnt/sysimage directory. Once the linux partition is mounted, you are dropped into the command shell prompt. The next step is to make your newly mounted directory the root (or parent) directory. This you do by running the chroot command as follows:

# chroot /mnt/sysimage
# _

Now you are in the shell with respect to the parent directory which is the linux partition on your harddisk.

From here, the steps needed depends on which bootloader you are using. You have to have a fair idea what is the device node of your harddisk partition housing your MBR. In most cases, it is /dev/hda if you have an IDE harddisk. But if you have a SCSI harddisk, it will be /dev/sda.

Restoring GRUB
Execute the following command :

# grub-install /dev/hda

... to install GRUB boot loader on to your MBR. And then type exit to reboot the machine. Now your GRUB boot loader is fixed.

Restoring LILO
LILO stands for LInux LOader which was the boot loader used before GRUB was developed. It is fairly cryptic and is the default bootloader prior to and in RedHat 7.0 .
Here you just type the command :

# /sbin/lilo

... to install the bootloader on to the MBR.

If you don't have a Fedora CD, then you need not despair. You can also repair the boot loader using one of the numerous live CDs available.

Using Knoppix CD to repair the boot loader
Here you have to boot into knoppix (either GUI mode or text mode). Once you are logged in, fire up a terminal (in GUI mode) and type the following commands:

$ su -
# fdisk -l

This will list your hard disk partition information. From the listing, you can know in which partition you have linux installed. Now you have to mount the partition which contains the linux filesystem. For the sake of this discussion, let us assume it is /dev/hda3 .

# mount -t ext3 -o rw /dev/hda3 /mnt
#_

Now your linux partition is mounted at /mnt . Next you have to use the chroot command as follows:

# chroot /mnt
#_

The rest of the steps are the same as listed above for Restoring GRUB and LILO boot loaders.

Update (August 01 2007) : Many have said when they run the grub-install command after following the above steps, they get an error saying that /dev/hda is missing. The most probable reason is that when you chroot to the mount location, it does not have a copy of the device nodes on your machine. Here is a solution for that. If you have installed Linux with /boot, /usr and / in different partitions then the above method may not get the desired results and running the grub-install /dev/hda command after running chroot might give the error that there is no /dev/hda. This is because you have mounted only one of the partitions which houses '/' . And the error tells you that it cannot find the device nodes. In this scenario you can do the following :

Lets say I have Linux installed with / in /dev/hda2, /boot in /dev/hda1 with an ext3 filesystem. I boot using a Live CD as described above and then mount the partitions as follows :

# mount -t ext3 /dev/hda2 /mnt

# mount -t ext3 /dev/hda1 /mnt/boot

Remember that you are mounting the boot partition into the boot directory inside /mnt. Now mount the proc filesystem of your liveCD as follows (This is really an optional step):

# mount -t proc none /mnt/proc

Finally bind the device nodes build by your liveCD to the /mnt/dev location as follows :

# mount -o bind /dev /mnt/dev

Now you can chroot to the /mnt location and run the grub-install command as described above.

# chroot /mnt
# grub-install /dev/hda

Please note: This updated method is applicable only if you have a Linux installation spread across multiple partitions. If you have installed Linux in a single partition, the first and second step works flawlessly. At least it works for me.
==========================================================================
Slackware
Anda supaya nanti CD Anda akan di-boot pertama kali. Setelah tampil menu boot, ketikkan

bare.i root=/dev/hda3 noinitrd ro (karena saya menginstall Slackware di /dev/hda3).

boot: bare.i root=/dev/hda3 noinitrd ro

root =/dev/hda3 bisa anda ganti-ganti, bila yang keluar
kernek-panic no init found. tergantung di mana Slackware Anda terinstall.
Bila sudah masuk ke dalam sistem, loginlah sebagai root. Setelah itu jalankan perintah

[root@padepokan]# liloconfig

Kita akan menginstall LILO dengan menggunakan metode simple dan secara otomatis LILO akan mendeteksi Slackware dan Windows akan terinstall, dan sistem Anda bisa langsung anda reboot.
=============================================================================
UBUNTU
bagaimana caranya kita kembalikan GRUB pasca install Ulang windows?

1. Lakukan booting dengan CD Linux live, (saya menggunakan UBUNTU Desktop Edition) lalu setelah selesai proses, masuk pada terminal, ketikkan “sudo -s” setelah anda masuk sebagai super user coba masuk pada grub dengan perintah “sudo grub“
2. Ketikan perintah “find /boot/grub/stage1” lalu lihat hasilnya. misal : dipunya saya hasilnya (hd0,6)
3. Masukan perintah “root (hd0,6)” (hd0,6) didapat dari hasil perintah nomor 2
4. “setup (hd0)”
5. kelima “reboot” pada grub dan reboot pada terminal anda.
6. Lihat hasilnya

Demikian cara simple Kembalikan Grub pasca Install Ulang Windows, sehingga kita tidak perlu install ulang linux yang sudah ada saat Windows error yang mengakibatkan harus diinstall ulang.
================================================================================
5. Setelah masuk ke live CD -nya buka terminal konsole, setelah masuk ke terminal ketik perintah perintah di bawah ini :

>Jika status anda masih user biasa login sebagai root
$sudo -s
>Setelah menjadi root ketik
#grub
>Setelah masuk ke grub konsole lanjutkan dengan
grub>geometry (hd0)
drive 0×80: C/H/S = 9729/255/63, The number of sectors = 156301488, /dev/sda
Partition num: 0, Filesystem type unknown, partition type 0×7
Partition num: 4, Filesystem type unknown, partition type 0×7
Partition num: 5, Filesystem type unknown, partition type 0×7
Partition num: 6, Filesystem type unknown, partition type 0×82
Partition num: 7, Filesystem type is ext2fs, partition type 0×83
–>Setelah tampil teks seperti diatas seperti di atas lihat partisi yang tipenya ext2fs
kebetulan
diatas partisi nomer 7 yang type partisinya ext2fs berarti partisi linux kita berada
di partisi tersebut
–>Selanjutnya
grub>root (hd0,7)
grub>root (hd0,7)
sekarang tinggal finishing touchnya yaitu bunuh komputer anda…eitssss salah kok di bunuh ya anak kucing kaleeee mksudnya di Reboot.. dan saya yakin grub anda pasti kembali ( kayak lagux pasto yach…..) GOOD LUCK & God Bless U aLL
===============================================================================
Memperbaiki grub error pada ubuntu
Untuk memperbaikinya

1. Siapkan livecd Ubuntu
2. Seting Bios supaya boot dari CD
3. Setelah live CD ubuntu jalan, masuk ke terminal
4. Ketikan perintah berikut ini

sudo grub

masuk ke grub sebagai user root, command prompt nya akan berubah menjadi
grub>

find /boot/grub/stage1

perintah ini fungsinya untuk mengetahui dimana keberdaan grub yang sebelumnya berada, biasanya dia berada pada partisi tempat root berada. Jika ditemukan maka output dari perintah ini adalah

(hd0,7)

artinya grub ditemukan pada hardisk 1 partisi ke 8, selanjutnya adalah masukan lokasi grub pada root sesuai dengan alamat partisi anda yang sudah dicari

grub> root (hd0,7)

Langkah terakhir yaitu masukkan lokasi grub ke mbr

grub> setup (hd0)

jika berhasil kurang lebih outputnya akan seperti ini

Checking if "/boot/grub/stage1" exists... yes

Checking if "/boot/grub/stage2" exists... yes

Checking if "/boot/grub/e2fs_stage1_5" exists... yes

Running "embed /boot/grub/e2fs_stage1_5 (hd0)"... 16 sectors are embedded.

succeeded

Running "install /boot/grub/stage1 (hd0) (hd0)1+16 p (hd0,7)/boot/grub/stage2

/boot/grub/menu.lst"... succeeded

Done.

Lalu keluar dari grub dengan “quit”
5. Restart komputer dan boot dari hard disk

Tidak ada komentar: