Pengertian Feature
Feature (baca: ficer) adalah karya jurnalistik perpaduan berita dan
opini, mengandung human interest, dan bergaya penulisan sastra. Dari pengertian
feature tersebut, ada empat unsur dalam sebuah tulisan feature:
1. Fakta (berita)
2. Opini (pendapat atau perspektif penulis)
3. Human Interest, hal yang menggugah emosi manusia (menyedihkan,
menjengkelkan, lucu).
4. Sastra, yakni gaya penulisan sastra, khususnya Cerpen, Novel, bahkan
Puisi dalam hal pemilihan kata berona, kata-kata yang indah, atau kata-kata yang
menggugah.
Tulisan feature yang paling populer adalah kisah nyata, kisah perjalanan,
tips, dan biografi.*
Pengertian Jurnalistik Sastra
Jurnalistik Sastra atau
Jurnalisme Satrawi (Literary
Journalism) yaitu penulisan
karya jurnalistik bergaya sastra, seperti penulisan cerpen atau novel. Karena
gaya penulisannya yang baru, jurnalistik sastra disebut juga "jurnalisme baru
(new journalism).
Genre penulisan jurnalistik terbaru ini memberi "nafas berbeda" bagi dunia jurnalistik karena menggunakan "bahasa indah" dan "bercerita/bertutur" (story telling). Pencetus jurnalistik sastra, Tom Wolfe, menyebutnya "like a novel" (seperti novel).
Jurnalistik sastra muncul tahun 1960, ketika Tom Wolfe --seorang wartawan sekaligus novelis-- mengenalkan bentuk penulisan jurnalistik dengan gaya penulisan karya sastra (cerpen/novel). Tahun 1973 Tom Wolfe dan E.W. Johnson menjadi editor penerbitan buku antologi narasi jurnalistik berjudul The New Journalism.
Elemen karya jurnalistik sastra meliputi penyusunan adegan (suasana demi suasana), dialog (percakapan), dan detail (terperinci), layaknya cerita dalam novel atau drama.
Karya jurnalistik sastra menampilkan fakta secara mendalam dengan menggunakan teknik penulisan karya fiksi. Bisa tampil dalam bentuk feature atau artikel, dengan fungsi utama memberi informasi, menghibur, dan mendidik.
Ciri khas junalistik sastra antara lain mendalam dan struktur ceritanya bertema atau dalam bentuk kilas-balik (flashback).*
Genre penulisan jurnalistik terbaru ini memberi "nafas berbeda" bagi dunia jurnalistik karena menggunakan "bahasa indah" dan "bercerita/bertutur" (story telling). Pencetus jurnalistik sastra, Tom Wolfe, menyebutnya "like a novel" (seperti novel).
Jurnalistik sastra muncul tahun 1960, ketika Tom Wolfe --seorang wartawan sekaligus novelis-- mengenalkan bentuk penulisan jurnalistik dengan gaya penulisan karya sastra (cerpen/novel). Tahun 1973 Tom Wolfe dan E.W. Johnson menjadi editor penerbitan buku antologi narasi jurnalistik berjudul The New Journalism.
Elemen karya jurnalistik sastra meliputi penyusunan adegan (suasana demi suasana), dialog (percakapan), dan detail (terperinci), layaknya cerita dalam novel atau drama.
Karya jurnalistik sastra menampilkan fakta secara mendalam dengan menggunakan teknik penulisan karya fiksi. Bisa tampil dalam bentuk feature atau artikel, dengan fungsi utama memberi informasi, menghibur, dan mendidik.
Ciri khas junalistik sastra antara lain mendalam dan struktur ceritanya bertema atau dalam bentuk kilas-balik (flashback).*
Pengertian Jurnalisme dan Jurnalistik
Secara
harfiah pengertian jurnalisme (berasal dari kata journal)
yaitu catatan harian atau catatan mengenai kejadian sehari-hari. Journal berasal
dari istilah bahasa Latin, diurnalis,
yaitu orang yang melakukan pekerjaan jurnalistik.
Pengertian Jurnalisme dan Jurnalistik
Di
Indonesia, istilah "jurnalistik" dulu dikenal dengan "publisistik". Dua istilah
ini tadinya biasa dipertukarkan, hanya berbeda asalnya. Beberapa kampus di
Indonesia sempat menggunakannya karena berkiblat kepada Eropa.
Istilah jurnalistik muncul dari Amerika Serikat dan menggantikan publisistik dengan jurnalistik. Publisistik juga digunakan untuk membahas ilmu komunikasi. (Wikipedia).
Istilah jurnalistik muncul dari Amerika Serikat dan menggantikan publisistik dengan jurnalistik. Publisistik juga digunakan untuk membahas ilmu komunikasi. (Wikipedia).
Pengertian Jurnalisme dan Jurnalistik
Menurut
Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), jurnalisme yaitu "pekerjaan
mengumpulkan, menulis, mengedit, dan menerbitkan berita dl surat kabar dsb;
kewartawanan" dan jurnalistik artinya "yang
menyangkut kewartawanan dan persuratkabaran".
Dari
segi kata, jurnalisme berasal dari kata "jurnal" dan "isme". Jurnal artinya
laporan. Isme artinya paham atau ajaran. Jurnalistik berasal dari kata jurnal
dan istik. "Istik" ini artinya "hal ihwal" atau "yang berkaitan
dengan...".
Jadi,
arti asli "jurnalisme" adalah "paham jurnal" dan "jurnalistik" adalah "hal-ihwal
tentang jurnal".
Kata jurnalistik berasal dari bahasa Belanda: journalistiek. Maknanya, sama dengan pengertian di atas, yaitu penulisan dan penyampaian berita kepada khalayak melalui saluran media tertentu.
Jurnalistik mencakup kegiatan dari peliputan sampai kepada penyebarannya kepada masyarakat.
Sebelumnya, jurnalistik dalam pengertian sempit disebut juga dengan publikasi secara cetak. Kini jenis-jenis jurnalistik meluas menjadi jurnalistik cetak (print jornalism), jurnalistik elektronik (electronic journalism), yakni jurnalistik radio dan televisi, serta jurnalistik onile (online journalism) atau cyber journalism.*
Kata jurnalistik berasal dari bahasa Belanda: journalistiek. Maknanya, sama dengan pengertian di atas, yaitu penulisan dan penyampaian berita kepada khalayak melalui saluran media tertentu.
Jurnalistik mencakup kegiatan dari peliputan sampai kepada penyebarannya kepada masyarakat.
Sebelumnya, jurnalistik dalam pengertian sempit disebut juga dengan publikasi secara cetak. Kini jenis-jenis jurnalistik meluas menjadi jurnalistik cetak (print jornalism), jurnalistik elektronik (electronic journalism), yakni jurnalistik radio dan televisi, serta jurnalistik onile (online journalism) atau cyber journalism.*

Tidak ada komentar:
Posting Komentar