Cari Blog Ini

Posting blogger lewat email

username.secretword@blogger.com

Selasa, 09 September 2014

BI: Bakal terjadi penurunan penjualan eceran sampai akhir tahun

Merdeka.com - Bank Indonesia dalam Survei Penjualan Eceran pada Juli 2014 melaporkan penguatan penjualan eceran. Indeks Penjualan Riil (IPR) dua bulan lalu tumbuh 18,6 persen dibanding periode yang sama tahun lalu.

Pertumbuhan itu terutama didorong oleh peningkatan penjualan riil pada kelompok makanan, minuman dan tembakau dari 7,4 persen pada 2013, menjadi 25,1 persen tahun ini. Disusul berikutnya pertumbuhan penjualan kelompok suku cadang dan aksesori dari -4,2 persen tahun lalu menjadi 11,5 persen Juli 2014.

"Peningkatan penjualan eceran tersebut dipengaruhi oleh aktivitas masyarakat terkait Ramadan dan perayaan hari raya Idul Fitri," seperti tertulis dalam laporan tersebut, diterima merdeka.com, Selasa (9/9).

Dari 10 kota yang di survei bank sentral, sebanyak 5 kota mengalami peningkatan pertumbuhan penjualan eceran. Tingkat penjualan paling pesat terjadi di Kota Bandung, setelah pada Juni 2014 mengalami perlambatan penjualan eceran terbesar.

Selepas momen Idul Fitri lewat, bank sentral meyakini penjualan eceran akan kembali menurun. Artinya, periode Agustus hingga awal September tidak ada lonjakan berarti untuk produk ritel, kecuali otomotif yang tingkat kebutuhannya stabil. "Diperkirakan seluruh kelompok kategori mencatat perlambatan penjualan, kecuali pada kelompok suku cadang dan aksesori," tulis laporan tersebut.

IPR untuk Agustus 2014 diperkirakan menurun menjadi 159,6. Demikian pula ekspektasi terhadap tekanan harga pada tiga bulan mendatang, atau hingga Oktober 2014.

Dalam Indeks Ekspektasi Harga (IEH) tiga bulan mendatang, angka survei yang tercatat 130,4, turun 7,9 poin dibandingkan IEH pada bulan sebelumnya. Penjualan eceran baru akan kembali melonjak di akhir dan awal tahun baru.

"Pada 6 bulan mendatang (Januari 2015) IEH diperkirakan naik, didorong oleh meningkatnya perkiraan responden terhadap kenaikan harga barang dari distributor," merujuk keterangan BI.

(mdk/arr)

Tidak ada komentar: