Ciri Undangan Wawancara kerja Palsu
Posted on Jun 13, 2018
Penipuan kian marak hingga ranah perekrutan, yang sedang “menyerang” kandidat adalah undangan wawancara palsu via email. Untuk mengambil kesan pertama yang meyakinkan, pengirim undangan tersebut “dibuat” berasal dari perusahaan bonafid atau bahkan dari BUMN terkemuka di Indonesia. Ayo kenali ciri – cirinya dibawah ini untuk tetap waspada.
Berikut adalah contoh dan ciri-ciri surat undangan interview palsu:
Panggilan interview sama sekali tidak menyebutkan posisi atau lowongan
Surat undangan interview palsu yang biasanya sekitar 7 halaman ini tidak menyebutkan posisi atau lowongan yang akan diseleksi. Detail persyaratan yang sudah tidak relevan atau tidak perlu disebutkan seperti alat tulis, berpakaian rapi, dll. Cap pada tanda tangan yang hanya berupa logo digital, bukan cap perusahaan asli.

2. Mencantumkan nama semua kandidat yang diundang
Undangan interview yang seharusnya bersifat personal, malah mencantumkan nama semua kandidat atau peserta lainnya. Selain itu surat undangan interview palsu ini juga mengharuskan kandidat untuk melakukan reservasi pemesanan tiket kepada Panitia Recruitment. Modus lainnya adalah pemesanan tiket melalui travel agent rekanan palsu.

3. Semua biaya transportasi, konsumsi, dan lainnya harus ditalangi oleh kandidat
Dengan memberikan janji bahwa semua biaya akan di-reimburse, kandidat diminta untuk menalangi semua biaya.

4. Semua informasi yang diberikan sama sekali tidak relevan
Seperti contoh yang tertera di halaman 4 surat undangan interview palsu ini, tahap seleksi sama sekali tidak relevan dengan metode pengembangan. Kualifikasi yang dicantumkan juga sangat general, tidak masuk akal dan tidak sesuai dengan iming-iming gaji besar yang ditawarkan.


5. Banyak bagian yang tidak perlu, tidak lazim, dan tidak perlu disebutkan dalam surat undangan interview
Bagian tanya jawab yang tidak lazim, terlalu umum bahkan tidak perlu dijelaskan. Banyak kalimat dalam surat undangan palsu ini juga tidak profesional, bahasa atau kalimat yang berbelit-belit, dan banyak ditemukan typo.


Setelah gencar melancarkan aksinya di Jakarta, para scammer sekarang semakin aktif menargetkan pencari kerja di luar Jakarta yang masih awam akan modus penipuan ini. JobStreet telah melakukan edukasi secara konsisten baik kepada para pencari kerja melalui email dan sosial media, maupun kepada perusahaan melalui email dan kalimat peringatan ketika HRD login ke akun JobStreet. Bantuan dari para pencari kerja pun sangat dibutuhkan untuk menyebarkan informasi ini agar mengurangi korban penipuan loker.
Adapun Undang-Undang yang melindungi para pencari kerja atas pungutan dalam proses rekrutmen telah diatur pada UU No. 13 tahun 2013 Pasal 53 yang berbunyi “Segala hal dan/atau biaya yang diperlukan bagi pelaksanaan pembuatan perjanjian kerja dilaksanakan oleh dan menjadi tanggung jawab pengusaha”. Isi pasal tersebut menjelaskan bahwa segala bentuk biaya yang terjadi pada proses perekrutan menjadi tanggung jawab perusahaan perekrut.
Bagaimanapun wujudnya, modus yang saat ini sering ditemui adalah meminta transfer uang sebagai biaya akomodasi. Lantas bagaimana agar tetap waspada? Simak tips dibawah ini:
Biasakan ingat atau catat posisi yang Anda lamar. Ingin lebih mudah? Anda bisa mengakses akun JobStreet.com Anda, masuk ke Beranda dan klik tab “Cek status dari lamaran pekerjaanmu”
Jangan segan segan untuk browsing Company Profile perusahaan yang Anda lamar. Lihat apakah mereka memang sedang melakukan rekrutmen, jangan ragu menghubungi mereka untuk kroscek informasi

Tidak ada komentar:
Posting Komentar