Cari Blog Ini

Posting blogger lewat email

username.secretword@blogger.com

Minggu, 02 Maret 2014

Cara Menulis Opini yang Baik


Cara Menulis Opini yang Baik


Cara menulis opini mungkin telah dikuasai oleh para penulis yang kerap menulis opini, tetapi cara menulis opini yang baik belum tentu dimiliki oleh semua penulis.
Menulis opini yang baik seperti halnya menulis opini dengan hati. Nah untuk menulis opini yang baik, ingatlah hal-hal berikut ini:
1. Menyajikan solusi
Tulisan berbentuk opini menyajikan ulasan seseorang mengenai suatu masalah. Tulisan ini bertujuan untuk menyampaikan pendapat, kritik dan mempengaruhi pembacanya.
Opini yang baik tak hanya sekedar menyampaikan pendapat atau kritik saja dan menyudutkan pihak-pihak tertentu tetapi juga menyajikan solusi yang bisa dipertimbangkan oleh pembaca.
2. Tidak memprovokasi
Menulis opini berarti berbagi pendapat dan wawasan kepada orang lain. Dari pendapat dan wawasan tersebut, pembaca sendiri yang akan memutuskan untuk menyetujui atau sepakat dengan penulis.
Karena itu, penulis sama sekali tak perlu menggunakan kalimat-kalimat provokasi untuk mempengaruhi pembaca. Sebab hal ini hanya akan menimbulkan citra yang negatif. Penulis opini juga tak perlu mengadu domba antara penyebab masalah dan masyarakat.
3. Menyertakan data
Menyampaikan kritik dan saran tanpa disertai data yang benar sama saja dengan menyebarkan fitnah. Karena itu, penulis opini tidak hanya menuliskan pendapatnya semata tetapi juga perlu menyertakan data untuk mendukung pendapatnya tersebut. Data inilah yang nantinya secara tak langsung akan mempengaruhi pembaca dan membuat sebuah opini menjadi kuat.
4. Sudut pandang yang berbeda
Suatu tema yang menarik bisa jadi telah menginspirasi banyak orang untuk menuliskannya dalam bentuk opini. Tetapi tak perlu kuatir jika ternyata tema yang dipilih telah banyak dipilih orang.
Cobalah untuk menyajikan tema tersebut dari sudut pandang yang berbeda. Sudut pandang ini pula yang akan membuat sebuah tulisan opini berbeda antara opini yang satu dengan opini yang lain.
5. Jangan menggurui
Tidak hanya dalam kehidupan sehari-hari saja, tetapi dalam tulisan pun sebaiknya hindari menggurui orang lain atau menonjolkan kepintaran penulisnya.
Supaya tulisan opini berkesan rendah hati dan tidak menggurui, sebaiknya hindari mencantumkan banyak kutipan dari sumber-sumber yang sudah dibaca penulis.
Perbandingan atau contoh yang disajikan dalam tulisan opini sebaiknya berasal dari pengamatan penulis dari lingkungan sekitarnya atau dari lingkungan yang dekat dengan pembaca.
Menulis Opini
Bila kelima hal tersebut sudah diperhatikan, selanjutnya penulisan opini bisa dimulai. Untuk menulis sebuah tulisan berbentuk opini, gunakan panduan cara menulis opini yang baik berikut ini.
1. Menentukan tema
Pertama-tama tentukan tema yang hendak ditulis pada opini. Tema ini bisa diperoleh dengan mengamati lingkungan sekitar atau dengan menyimak berita-berita terkini. Bila tulisan opini ini hendak dikirimkan ke koran atau media cetak lainnya, sebaiknya pilihlah tema yang aktual.
2. Mengumpulkan data dan fakta
Perbanyak wawasan mengenai tema yang sudah dipilih dengan mengumpulkan data dan fakata-fakta seputar tema. Data dan fakta ini nantinya juga dipakai untuk mendukung pendapat atau gagasan yang hendak disampaikan penulis.
3. Argumentasi
Susunlah argumentasi yang hendak disampaikan dalam tulisan opini. Tujuan penyusunan ini tak lain untuk memudahkan penulis dalam mengembangkannya menjadi sebuah tulisan.
Dengan menyusun argumentasi ini pula, penulis bisa memilih argumentasi-argumentasi yang kuat untuk kemudian dimasukkan ke dalam tulisan.
4. Mulai menulis
Seluruh bahan yang dikumpulkan tentu jadi tak berguna bila tak segera dituliskan. Karena itu segeralah mulai menulis bila bahan telah terkumpul seluruhnya.
Dalam penulisan ini, gunakanlah tehnik penulisan opini yakni dengan menggunakan bahasa yang ringan, singkat, jelas dan mudah dipahami.
Hindari menulis paragraf-paragraf yang panjang sebab hal ini akan menyulitkan pembaca memahaminya. Hindari pula menggunakan singkatan-singkatan, istilah asing dan istilah ilmiah yang sulit dimengerti. Carilah padanan katanya dalam bahasa Indonesia agar pembaca tidak kesulitan mencerna informasi yang tersaji.
Penulis opini harus mengingat bahwa tulisan opini dibaca oleh para pembaca dengan latar belakang yang beragam. Karena itu sebaiknya tulisan opini adalah tulisan yang ringan dan mudah dipahami.
5. Penyuntingan
Jangan cepat berpuas diri setelah mampu menyelesaikan tulisan opini. Bacalah ulang tulisan tersebut dari awal, periksa kembali ejaannya, penggunaan tanda baca dan susunan kalimat-kalimatnya.
Untuk menghasilkan tulisan opini yang baik, seorang penulis harus sering berlatih menyampaikan argumentasinya dengan cantik dalam bentuk tulisan.
Semakin banyak berlatih dan mencoba, penulis opini akan menemukan gaya penulisannya sendiri. Jangan enggan pula untuk mengirimkan hasil tulisan opini ke koran-koran daerah atau koran nasional.
Bila ditolak, coba lakukan perbaikan, kirim ke media yang berbeda atau minta pendapat orang lain untuk memberikan penilaian mengenai tulisan opini yang dibuat.
Selain itu, penulis juga perlu menambah wawasannya berkaitan dengan bidang penulisan. Salah satunya adalah dengan mengakses situs Penulispro.com.
Situs ini berisi informasi yang melimpah seputar cara menulis opini yang baik, penulisan-penulisan ilmiah, penulisan fiksi dan penyuntingan. Di situs ini pula, para penulis bisa berinteraksi untuk bertukar pengalaman dan berbagi informasi seputar penulisan.

Cara Menulis Opini yang Baik dan Benar

Artikel ini mencoba mengulas cara menulis opini yang baik dan benar. Karena, sekedar menulis opini bisa dilakukan oleh hampir setiap orang, tetapi tidak semua penulis opini mampu menulis opini yang baik dan benar.
Opini baik dan benar lebih bisa diterima oleh pembacanya, menjadi inspirasi dan bahkan mempengaruhi pendapat pembacanya. Nah, untuk menulis opini yang baik dan benar, ikutilah langkah-langkah di bawah ini.
1. Pertama-tama tentukan tema terlebih dahulu.
Karena opini merupakan sebuah bentuk tulisan yang menyampaikan pendapat, kritik atau gagasan penulisnya terhadap suatu persoalan yang terjadi di tengah masyarakat, maka tema yang dipilih sebaiknya berkaitan dengan masalah aktual yang sedang terjadi di masyarakat.
Pilihan tema yang benar-benar dikuasai dan diminati penulis. Memilih tema yang masih sangat asing hanya akan menghasilkan sebuah tulisan opini yang dangkal.
2. Menyusun argumentasi
Setelah tema ditemukan, selanjutnya susunlah argumentasi-argumentasi penulis berkaitan dengan tema yang dipilih. Penyusunan argumentasi ini nantinya akan memudahkan penulisan dan menghindari adanya argumentasi yang terlupa.
3. Mengumpulkan data pendukung
Meskipun tulisan opini berisi pendapat, kritik atau gagasan penulisnya, namun tulisan ini juga memerlukan data pendukung. Data pendukung ini nantinya akan semakin menguatkan argumentasi penulis sehingga mampu mempengaruhi pembaca.
Data pendukung ini bisa berupa contoh permasalahan serupa di daerah yang berbeda sebagai pembanding, studi kasus mengenai masalah yang sama dan lain sebagainya.
4. Menuliskan opini
Bila ketiga langkah di atas telah dilakukan barulah penulis siap untuk memulai menuliskan opininya. Tahap penulisan ini dimulai dengan:
• Menuliskan judul
Judul awal ini nantinya bisa saja mengalami perubahan setelah tulisan selesai dibuat.
• Menuliskan lead
Lead merupakan kalimat pembuka yang terdapat pada alinea pembuka. Lead memiliki peran yang penting untuk menarik perhatian pembaca. Karena itu lead sebisa mungkin mampu menggugah keingintahuan pembaca, tidak terlalu panjang sehingga mudah dicerna.
• Menuliskan alinea pembuka
Bila lead sudah dibuat, kemudian bisa dilanjutkan sehingga terbentuk alinea pembuka. Tak kalah pentingnya seperti lead, alinea pembuka menjadi pijakan bagi para pembaca untuk memahami keseluruhan tulisan opini.
• Menuliskan alinea-alinea isi
Pada bagian inilah penulis bisa memasukkan argumentasi-argumentasi yang telah disusun dan dikuatkan dengan data pendukungnya. Selain menyajikan argumentasi, masukkan pula gagasan, penjabaran mengenai keuntungan dan kerugian bila gagasan tersebut tidak dilakukan.
• Menuliskan alinea penutup
Bagian ini berisi kesimpulan dari keseluruhan tulisan opini. Bukan sekedar basa-basi semata tetapi bagian ini dipakai untuk mengingatkan pembaca terhadap argumentasi dan gagasan yang disampaikan penulis di bagian isi.
Tips Menulis Opini yang Baik dan Benar
Mengikuti langkah-langkah cara menulis opini yang baik dan benar tersebut rasanya masih belum cukup untuk menghasilkan sebuah tulisan opini yang baik dan benar.
Untuk itu sebagai pelengkapnya, berikut beberapa tips yang perlu diingat oleh seorang penulis demi menghasilkan sebuah tulisan opini yang baik dan benar.
• Menulis opini berarti menyampaikan wawasan atau pendapat baru kepada orang lain. Wawasan atau pendapat ini harus cukup kuat dan baik agar bisa diterima oleh pembacanya.
Karena itu sebuah opini harus disampaikan dengan jelas, didukung dengan data yang aktual dan bisa memberi kebaikan untuk pembacanya.
• Penulisan opini yang berisi argumentasi penulis sebaiknya disampaikan cara yang positif. Penulis harus menghindari kalimat-kalimat yang memprovokasi pembaca, menyudutkan pihak lain atau bahkan mengadu domba. Tulisan opini yang seperti ini justru tak akan menuai perhatian dan simpati dari para pembacanya.
• Dalam penulisan opini, gunakan kalimat-kalimat yang singkat dan mudah dipahami. Hindari pula menggunakan istilah-istilah asing yang kurang dipahami pembaca umum. Sebab penulis harus mengingat, bahwa pembaca tulisan opini memiliki latar belakang yang beragam.
• Setelah selesai menuliskan opini lakukan proses penyuntingan atau editing. Baca ulang tulisan opini dari awal dan benahi logika tulisan, urutan informasi dan data pendukung, ejaan, penggunaan tanda baca dan penulisan sesuai EYD.
Nah, untuk mendapatkan gambaran penulisan opini yang baik dan benar, banyak-banyaklah membaca tulisan opini di berbagai surat kabar.
Beberapa tokoh terkenal yang juga menjadi penulis opini di surat kabar antara lain, Rhenald Kasali, Mulya Lubis, Kwik Kian Gie, Al Chaidar dan masih banyak lagi.
Dengan semakin banyak membaca tulisan opini, wawasan mengenai cara menyampaikan argumentasi serta cara memadukan argumentasi dan data pun semakin luas.
Penulis opini juga bisa mengamati cara membuat lead dan alinea pembuka yang menarik, menulis isi opini yang runut dan jelas, serta membuat penutup yang tepat.
Selain itu berkunjunglah ke situs Penulispro.com sebab di situs ini ada begitu banyak artikel yang berkaitan dengan cara menulis opini yang baik dan benar. Situs ini juga menyediakan referensi untuk menyuntingan tulisan sesuai dengan kaidah EYD.

Panduan Menulis Opini yang Baik di Media Cetak

Sebelum mulai menulis opini untuk media, sebaiknya simaklah terlebih dahulu panduan menulis opini di artikel ini. Tulisan berbentuk opini memang salah satu bentuk tulisan yang menarik untuk dibuat.
Tulisan ini berisi gagasan, pendapat, kritik dan saran mengenai suatu masalah yang muncul di tengah masyarakat. Orang-orang awam umumnya menyukai bentuk penulisan opini untuk menyalurkan pendapat mereka di media.
Surat kabar dan majalah biasanya secara khusus menyediakan kolom untuk menampilkan tulisan opini yang dikirimkan oleh para pembacanya.
Selain di media cetak, opini juga bisa ditampilan di blog pribadi. Tak sekedar digunakan untuk menyampaikan pendapat pribadi saja, opini yang dibaca secara luas juga akan mempengaruhi para pembacanya.
Menulis Opini
Menulis opini yang baik tentu membutuhkan tehnik tersendiri. Tehnik ini bisa dipelajari sendiri dari sejumlah referensi atau dengan banyak membaca opini di berbagai media. Nah untuk menambah wawasan seputar penulisan opini, berikut ini panduan menulis opini dari awal.
1. Menemukan topik
Pertama-tama temukanlah topik untuk opini yang hendak ditulis. Topik ini bisa diperoleh dengan mengamati lingkungan sekitar, membaca koran dan menonton berita di televisi.
Bila seorang penulis opini berencana untuk mengirimkan tulisannya ke koran sebaiknya pilihlah topik yang sedang hangat dibicarakan saat ini.
Sebab koran biasanya mengutamakan topik-topik yang aktual karena terbit setiap hari. Sedangkan jika ingin menampilkan tulisannya di blog pribadi, penulis opini bisa lebih bebas memilih topik yang hendak ditulis.
Berkaitan dengan topik ini pula, jika ingin mengirimkan tulisan opini ke media massa maka sebaiknya pilihlah topik yang berkaitan dengan keahlian atau latar belakang pendidikan penulis.
Sebab hal ini akan semakin menguatkan opini yang dibuat. Selain itu, penulis juga akan lebih menguasai topik bila sesuai dengan pendidikan atau bidang yang digeluti.
2. Mengumpulkan data pendukung
Bila topik sudah ditentukan selanjutnya kumpulkanlah data pendukungnya. Meskipun opini adalah tulisan yang berisi pendapat, gagasan, kritik dan saran pribadi, namun tulisan ini juga harus didukung dengan data yang akurat sehingga opini tersebut menjadi semakin kuat dan meyakinkan.
Data pendukung ini bisa diperoleh dari buku, surat kabar, internet dan lain sebagainya. Data pendukung ini akan sangat membantu untuk menjelaskan landasan teori dan solusi yang hendak disampaikan penulis dalam tulisannya.
Bila diperlukan, penulis opini juga bisa melakukan diskusi dengan teman atau orang-orang yang berkaitan erat dengan topik yang dipilih untuk tulisan opini. Dari diskusi ini tentu penulis akan memperoleh banyak masukan dan inspirasi untuk penulisan opini.
3. Menentukan judul
Berdasarkan topik dan data pendukung yang sudah diperoleh, buatlah judul untuk tulisan opini yang hendak dibuat. Sebagian orang memilih untuk membuat judul setelah tulisan selesai dibuat, tetapi ada baiknya judul ini diciptakan sebelum tulisan selesai dibuat.
Mengapa? Sebab dengan memberi judul di awal pembuatan, penulis memiliki pedoman atau arah penulisan yang jelas. Nantinya judul ini masih bisa mengalami penyempurnaan bila tulisan sudah selesai dibuat. Buatlah judul yang memikat pembaca, tidak terlalu panjang, jelas dan mampu menggambarkan isi tulisan.
4. Menuliskan lead
Lead merupakan bagian penting dalam sebuah tulisan opini setelah judul. Lead adalah kalimat pembuka pada sebuah tulisan opini. Sama seperti judul, lead harus memikat, menyentak pembaca dan membuat pembaca paham topik yang diulas penulis.
5. Menuliskan paragraf pembuka
Setelah sebaris lead diciptakan, selanjutnya rangkai kalimat demi kalimat untuk membentuk paragraf pembuka. Paragraf pembuka ini merupakan pijakan bagi pembaca untuk memahami ulasan penulis di bagian isi.
Karena itu buat kalimat-kalimat yang menarik dan mendukung lead yang sudah dibuat sehingga paragraf pembuka dan lead menjadi satu kesatuan yang padu.
6. Menuliskan paragraf-paragraf isi
Pada bagian ini barulah penulis memaparkan gagasan, pendapat atau kritiknya. Dukung gagasan, pendapat atau kritik tersebut dengan menyajikan informasi pendukung yang relevan.
Informasi pendukung ini bisa berupa contoh keadaan yang sama di tempat yang berbeda sebagai bahan perbandingan, data mengenai sesuatu hal dan lain sebagainya. Lengkapi pula paragraf-paragraf isi ini dengan keuntungan dan kerugian atas gagasan yang disodorkan.
7. Menuliskan paragraf penutup
Pada bagian ini penulis bisa menuliskan kesimpulan dari tulisan opini yang telah dibuat. Di bagian ini penulis bisa mengulang kembali gagasannya agar pembaca ingat pada gagasan tersebut.
8. Menyunting
Tulisan opini yang hendak dikirimkan ke media atau diterbitkan di blog pribadi tetap harus melalui proses penyuntingan. Proses ini bertujuan untuk memeriksa urutan informasi yang ditampilkan pada tulisan dan memeriksa ejaan tulisan, penggunaan tanda baca serta susunan kalimat-kalimat di dalamnya.
Nah demikianlah panduan menulis opini ini semoga bisa menjadi penuntun untuk membuat tulisan opini yang bernilai. Selain artikel ini, lengkapi wawasan dan pengetahuan seputar penulisan opini dengan berkunjung ke situs Penulispro.com. Situs ini berisi artikel-artikel seputar penulis, baik mengenai penulisan opini atau bentuk-bentuk penulisan lainnya.

Cara Menulis Opini di Surat Kabar

Bila Anda ingin memulai karir sebagai penulis di surat kabar, ada baiknya simak terlebih dahulu cara menulis opini di surat kabar pada artikel ini.
Menulis opini untuk surat kabar memang sangat menggiurkan dan sekaligus menantang. Selain menghasilkan uang, menulis opini di surat kabar menjadi jalan bagi para penulis pemula untuk dikenal secara luas.
Bagi para mahasiswa, menulis opini di surat kabar bisa menambah nilai bagi studi mereka. Sedangkan bagi para guru, menulis opini di surat kabar bisa meningkatkan penilaian untuk karir atau jabatan.
Di berbagai surat kabar, opini merupakan salah satu bentuk tulisan yang secara khusus ditampung dalam sebuah kolom tersendiri.
Kolom ini disediakan bagi masyarakat umum untuk menyampaikan gagasan, pendapat, kritik dan saran mengenai berbagai topik yang sedang berkembang di tengah masyarakat.
Tulisan yang mengandung gagasan, pendapat, kritik dan saran inilah yang disebut sebagai tulisan opini. Meskipun tulisan ini lebih bersifat subyektif, namun unsur data pendukung, logika dan fakta tetap harus diperhatikan. Nah, untuk menulis opini di surat kabar, gunakanlah panduan singkat berikut ini:
1. Pertama-tama tentukan topik untuk tulisan opini yang hendak dibuat.
2. Selanjutnya susun argumentasi-argumentasi mengenai topik tersebut.
3. Kumpulkan pula data pendukung argumentasi yang telah disusun.
4. Lantas olah data yang didapat berkaitan dengan topik dan argumentasi yang sudah dibuat. Pengolahan data ini bertujuan agar penulis bisa menafsirkan data sesuai dengan fakta yang ada.
5. Setelah itu barulah penulis dapat mulai menuliskannya mulai dari pembukaan, isi dan diakhiri dengan penutup.
6. Kemudian langkah yang terakhir adalah melakukan penyuntingan atau editing agar tulisan opini bebas dari kesalahan-kesalahan yang bisa mengganggu kenyamanan pembaca. Seperti salah ejaan, logika tulisan, penggunaan tanda baca dan lain sebagainya.
Nah, enam langkah di atas sudah menuntun Anda untuk menghasilkan sebuah tulisan berbentuk opini. Tetapi masih ada beberapa hal yang harus diperhatikan berkaitan dengan penulisan opini untuk surat kabar.
Menulis Opini untuk Surat Kabar
Langkah-langkah cara menulis opini di surat kabar di atas memang sudah bisa menghasilkan sebuah tulisan opini. Tetapi tulisan opini seperti apakah yang sebenarnya diterima dan diterbitkan di surat kabar? Tulisan opini yang memiliki peluang besar untuk diterima di surat kabar adalah tulisan opini yang memperhatikan beberapa faktor berikut ini:
• Berkaitan dengan pemilihan topik untuk tulisan opini, sebaiknya pilihlah topik-topik yang aktual dan mengedepankan kepentingan masyarakat luas bukan kepentingan pribadi atau golongan.
Sebab surat kabar diterbitkan setiap hari dan selalu mengedepankan informasi yang aktual. Masih berkaitan dengan topik opini, pilihlah topik opini yang sesuai dengan latar belakang profesi dan pendidikan. Latar belakang yang sesuai ini akan memberi nilai tambah pada opini yang dibuat.
• Berkaitan dengan penggunaan bahasa dan penyusunan kalimat , pastikan tulisan opini menggunakan bahasa yang sederhana, jelas dan mudah dipahami.
Dalam menyusun kalimat-kalimat buatlah kalimat-kalimat yang pendek. Hindari membuat kalimat-kalimat panjang atau menggunakan kalimat majemuk. Dan untuk mempengaruhi pembaca, selalu gunakan kalimat aktif yang kuat dan bernada positif.
• Berkaitan dengan judul, buatlah judul yang menarik dan langsung menyita perhatian. Judul ini juga harus bisa menggambarkan isi tulisan opini.
• Berkaitan dengan bagian awal pada opini, buatlah lead dan alinea pembukaan yang menarik. Lead adalah kalimat pertama pada alinea pembuka. Buatlah lead yang langsung menyentak pembaca dan menarik pembaca untuk terus membaca tulisa opini Anda. Hindari berbasi-basi dan bertele-tele pada paragraf pembuka.
• Berkaitan dengan analisa data dan argumentasi penulis yang dituliskan di bagian isi, sampaikan analisa permasalahan dengan gaya yang berbeda.
Tehnik penulisan analisa dan argumentasi ini bisa menggunakan gaya penulisan deskriptif yang menyita perhatian pembaca atau gaya penulisan persuasif yang berusaha mempengaruhi pembaca.
• Berkaitan dengan isi tulisan, pastikan tulisan opini yang dibuat benar-benar asli dan bukan hasil plagiasi.
Bila hal-hal di atas yang berkaitan dengan penulisan opini sudah diperhatikan, selanjutnya cermati pula mengenai pemilihan surat kabar.
Ada begitu banyak surat kabar yang terbit saat ini baik surat kabar lokal maupun nasional. Untuk mengirimkan tulisan opini ke suatu surat kabar, ada baiknya penulis opini mengenai karakter surat kabar tersebut berkaitan dengan tulisan opini yang diterima.
Bacalah tulisan-tulisan opini yang diterbitkan surat kabar tersebut dan pelajari karakternya. Cari tahu pula mengenai cara dan syarat pengiriman tulisan opini. Sebab masing-masing surat kabar memiliki kebijakan yang berbeda-beda.
Selanjutnya untuk memperluas wawasan mengenai penulisan opini, bacalah referensi-referensi yang mendukung. Misalnya saja buku berjudul “Menjadi Penulis di Media Massa” karya Ashadi Siregar, buku berjudul “Jurnalistik Masa Kini” karya Djafas H. Assegaf dan buku berjudul “Bahasa Jurnalistik” karya Rosihan Anwar.
Selain buku-buku tersebut, bacalah pula artikel yang berkaitan dengan cara menulis opini di surat kabar. Artikel-artikel semacam ini bisa dilihat di situs Penulispro.com. Situs ini berisi beragam artikel seputar penulisan, termasuk penulisan nonfiksi seperti penulisan opini.

Cara Menulis Opini di Koran Publik

Panduan cara menulis opini di koran banyak dicari para guru dan mahasiswa. Maklum saja bila mampu menulis opini dan diterbitkan di koran, para guru mendapatkan penilaian lebih untuk karirnya, sedangkan para mahasiswa memperoleh nilai tambahan untuk studinya.
Tetapi sayangnya, menulis opini dan diterbitkan di koran bukanlah sesuatu hal yang mudah dilakukan. Dibutuhkan strategi tersendiri agar tulisan opini bisa masuk di koran-koran nasional.
Nah, sebenarnya tulisan opini seperti apa yang mampu diterima koran? Dan bagaimana menulis opini yang berkualitas dan mampu diterima koran?
Menulis Opini di Koran
Opini merupakan sebuah bentuk tulisan yang berisi gagasan, ide, pendapat atau kritik terhadap masalah-masalah yang terjadi di masyarakat.
Ada beragam permasalahan yang bisa diusung sebagai tema opini, seperti masalah pendidikan, masalah kesejahteraan, masalah kesehatan dan masalah sejenis lainnya.
Berkaitan dengan pemilihan topik atau tema untuk opini, sebaiknya simak terlebih dahulu lima tips penting berikut ini. Tips ini akan membantu opini yang ditulis bisa diterima dan diterbitkan di koran.
• Aktual
Koran adalah media cetak yang menyajikan berita setiap hari. Berita-berita yang tersaji di koran merupakan berita-berita terhangat saat ini.
Karena itu, opini yang ditulis untuk koran juga harus memperhatikan hal ini. Sebaiknya pilihlah tema atau topik yang aktual untuk opini yang ditulis untuk koran.
Pilih teman atau topik yang sedang menjadi buah bibir saat ini dan hindari memilih tema atau topik yang sudah kadaluarsa sekalipun tema atau topik tersebut menarik.
• Unik
Sesuatu yang unik pasti mampu merebut perhatian. Begitu pula sebuah tulisan opini. Tulisan opini yang unik dan mampu dipertanggungjawabkan isinya memiliki peluang yang lebih besar untuk menembus koran.
Namun keunikan sebuah opini harus pula didukung dengan argumentasi atau gagasan yang kuat. Sebuah tulisan opini yang sekedar unik tanpa mengandung argumentasi atau gagasan yang kuat memiliki peluang kecil untuk diterbitkan.
• Kesesuaian bidang
Seorang guru yang mengusung tema atau topik yang berkaitan dengan pendidikan pada tulisan opininya memiliki peluang yang lebih besar untuk diterbitkan di koran.
Sebab redaktur juga memperhatikan antara kesesuaian tema dan topik dengan latar belakang bidang yang ditekuni penulis. Latar belakang penulis tentu akan mempengaruhi pembaca untuk meyakni opini yang diulas.
Sebaliknya, seseorang yang mengambil tema atau topik opini yang berseberangan dengan bidang yang ditekuninya memiliki peluang kecil untuk diterbitkan di koran karena bisa menimbulkan keraguan bagi pembacanya.
• Dikenal publik
Penulis opini yang sudah memiliki nama atau dikenal publik biasanya tulisannya lebih mudah diterima dan diterbitkan di koran. Namun tak perlu berkecil hati bila Anda sama sekali belum dikenal publik.
Untuk menarik perhatian publik, cantumkan karya-karya dan prestasi yang pernah diraih dan mampu mendukung tema atau opini yang ditulis.
• Memberikan solusi
Tulisan opini sebaiknya tidak semata-mata memberikan kritik atau pendapat berkaitan dengan topik atau tema yang diangkat. Opini yang baik seharusnya mampu memberikan solusi atas permasalahan yang diangkat dan tidak memicu perseteruan.
Menulis Opini untuk Koran
Kelima tips tersebut penting diperhatikan sebelum memulai menulis opini di koran. Kelima tips itu akan membantu untuk menentukan tema atau topik yang dipilih untuk penulisan opini. Selanjutnya bila topik atau tema sudah diperoleh, simaklah cara menulis opini di koran berikut ini.
1. Menentukan topik atau tema
Pertama-tama tentukan topik atau tema yang hendak ditulis sebagai opini. Perhatikanlah kelima tips di atas untuk menentukan topik atau tema untuk penulisan opini.
2. Mengumpulkan Informasi dan data pendukung
Meskipun opini adalah tulisan yang menguraikan pendapat dan argumentasi penulisnya, namun penulisan opini ini juga membutuhkan informasi pendukung.
Untuk itu kumpulkan informasi dan data yang bisa mendukung argumentasi yang hendak diuraikan dalam opini agar argumentasi yang disampaikan semakin kuat.
3. Tahap penulisan draft
Berdasarkan topik dan informasi pendukung tersebut, penulis bisa memulai proses penulisan opini. Pada tahapan ini susunlah outline gagasan-gagasan untuk setiap paragraf dalam tulisan opini.
4. Tahap pengembangan draft
Selanjutnya kembangkan outline menjadi paragraf-paragraf utuh. Pada tahapan ini masukkan hasil pengamatan penulis, argumentasi penulis dan informasi yang mampu pendukung argumentasi tersebut.
Dalam penulisan ini, sebaiknya susun kalimat yang jelas, ringkas dan mudah dimengerti. Kalimat panjang dan bertele-tele sebaiknya dihindari sebab tulisan opini ini dibaca oleh banyak orang dengan latar belakang yang berbeda-beda. Semakin ringan dan mudah dipahami, maka tulisan opini juga semakin disukai.
5. Tahap penyuntingan
Pada tahap penyuntingan ini, penulis perlu membaca ulang tulisannya untuk mengevaluasi isi tulisan, penggunaan tanda baca, penulisan ejaan dan pemilihan kata.
Sebagai referensi seputar cara menulis opini di koran dan penyuntingannya, berkunjunglah ke situs Penulispro.com. Situs ini berisi beragam informasi yang berkaitan dengan penulisan termasuk penulisan ilmiah, penyuntingan naskah dan serba-serbi EYD.

Sekilas tentang Cara Menulis Gaul

Cara menulis gaul sedang digemari saat ini. Coba saja lihat rak-rak buku di toko buku yang menampilkan bacaan remaja yang gaul. Bacaan remaja tersebut banyak diburu oleh para remaja berusia belasan tahun karena dianggap menghibur dan sesuai dengan kehidupan mereka sehari-hari. Mulai dari percintaan, persahabatan hingga konflik-konflik yang terjadi dengan keluarga. Bacaan remaja tersebut dikemas dalam bentuk majalah remaja yang berisi cerpen-cerpen remaja dan juga novel remaja.
Novel remaja ini biasa disebut dengan istilah teelith atau teen literature. Teenlith ini tak lain adalah sastra populer yang mengangkat kehidupan remaja dengan pernak-perniknya. Biasanya novel seperti ini terlahir dari tata cara menulis gaul yang biasanya terjadi dikalangan muda-mudi.
Penggunaan bahasa di dalam teenlith biasanya menggunakan bahasa gaul yang kerap digunakan di kalangan remaja. Penampilan cover novel ini pun penuh warna dan ceria khas remaja. Selain itu, beberapa penerbit menambahkan logo khusus teenlith pada novel-novel teenlith terbitan mereka.

Sekilas tentang Cara Menulis Gaul

Menulis Gaul

Cara menulis gaul sesuai dengan kehidupan para remaja bisa dibilang gampang-gampang susah. Tetapi hal ini bukan mustahil untuk dilakukan, meskipun usia penulis tidak lagi mudah. Kenyataannya memang, penulis novel teenlith yang sedang laris di pasaran adalah para ibu rumah tangga yang rata-rata berusia 30-an tahun. Misalnya saja Primadonna Angela, Esi Lahur, Sitta Karina dan Meg Cabot. Nah untuk menulis gaul khas gaya remaja, lakukan langkah-langkah berikut ini
• Menemukan ide cerita
Menentukan ide cerita menjadi hal penting dalam penulisan cerita gaul khas remaja. Ide cerita ini haruslah begitu dekat dengan kehidupan para remaja. Untuk itu, coba lakukan survei kecil-kecilan atau pengamatan terhadap dunia remaja.
• Menentukan judul
Judul bisa saja dibuat paling akhir. Tetapi sebaiknya dibuat di bagian awal saja meskipun kelak bisa mengalami perubahan lagi. Sebab dengan membuat judul di awal, penulis memilih arah penulisan yang lebih jelas.
• Menentukan karakter
Menulis novel gaul khas remaja berarti harus menggunakan karakter remaja pula. Namun penulis perlu mencari tahun terlebih dahulu karakter pemuda dan karakter pemudi yang disukai remaja saat ini. Karakter remaja ini meliputi penampilannya, cara berbicara, kebiasaan, hobi dan sifat-sifat khas remaja yang melekat pada karakter.
• Setting waktu dan tempat
Dunia orang dewasa sudah pasti berbeda dengan dunia para remaja. Karena itu penentuan setting waktu dan tempat memegang peranan penting untuk membentuk cerita yang dekat dengan kehidupan remaja. Pemilihan setting waktu dan tempat ini juga bisa dilakukan dengan mengamati kehidupan para remaja.
• Menyusun kerangka
Setelah tema, karakter, setting tempat dan waktu ditemukan selanjutnya ide cerita tersebut bisa dijabarkan menjadi kerangka bab. Untuk memudahkan dalam pengembangannya, masing-masing kerangka bab yang mengandung gagasan-gagasan tersebut diuraikan dengan cukup panjang. Dengan tehnik ini, kerangka bab akan menjadi pedoman untuk pengembangan setiap bab.
• Pengembangan bab
Ketika sampai pada tahap pengembangan bab, kerangka bab masih bisa mengalami perubahan baik penambahan maupun pengurangan. Namun yang pasti, kerangka bab membantu mengarahkan penulis untuk cara menulis gaul secara terarah. Kerangka bab ini juga membantu penulis untuk terhindari dari writer block atau kebuntuan dalam menulis.
• Penyuntingan tulisan
Setelah pengembangan masing-masing bab selesai dilakukan, lantas lakukan penyuntingan tulisan. Pada tahapan ini, seorang penulis mengevaluasi dan meneliti penggunaan tanda baca, penulisan ejaan, logika cerita dan juga alur cerita.

Penggunaan Bahasa Pada Tulisan Gaul

Novel remaja mengalami perubahan penggunaan bahasa dari masa ke masa. Penggunaan bahasa pada novel remaja yang terbit di tahun 70-an seperti kisah “Ali Topan Anak Jalanan” karya Teguh Esha dan novel remaja tahun 90-an yang mengusung tokoh Lupus tentu berbeda dengan penggunaan bahasa pada novel yang terbit tahun 2000-an. Penggunaan bahasa pada novel-novel remaja tersebut tentunya mengikuti dunia remaja yang berkembang saat itu.
Nah, meskipun menggunakan bahasa khas remaja, tetapi bukan berarti tulisan gaul tidak perlu mengikuti kaidah-kaidah penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar.
Dalam penulisan gaul ini, bahasa gaul biasanya dipakai dalam bentuk-bentuk percakapannya saja. Selain bentuk-bentuk percakapan, uraian cerita tetap menggunakan aturan penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan dituliskan dengan ringan. Unsur bahasa yang ringan dan santai inilah yang memberikan perbedaan antara novel remaja dengan novel dewasa.
Untuk mengetahui lebih banyak lagi mengenai penggunaan bahasa gaul khas remaja, sebaiknya bacalah novel-novel teenlith yang banyak beredar saat ini. Sebagai referensi beberapa judul novel teenlith antara lain novel teenlth “Fairish” karya Esti Kinasih, “Circa” karya Sitta Karina, “Jurnal Jo: Online” karya Ken Terate, “After School Club” karya Orizuka dan beberapa novel teenlith sejenis lainnya.
Selain beberapa novel teenlith tersebut, berkunjunglah ke situs Penulispro.com. Di situs tersebut tersedia beragam informasi yang berkaitan dengan penulisan termasuk penulisan fiksi, penyuntingan naskah dan cara menulis gaul. Situs Penulispro.com juga menjadi wadah bagi para penulis untuk saling bertukar pengalaman dan menimba ilmu mengenai penulisan.

Panduan Menulis Essay dengan Baik

Pembahasan dalam artikel ini adalah panduan menulis essay dengan baik. Essay bisa menjadii sebuah tulisan untuk megungkapkan pendapat seseorang. Akan tetapi essay tidak bisa sembarangan ditulis. Topik essay juga harus jelas dengan data-data akurat yang berhubungan dengan topik yang dibicarakan.
Essay bisa dijadikan sebuah tulisan untuk melatih keterampilan menulis seseorang dan juga menjadi sebuah hobi yang akan meningkatkan kekritisan seseorang terhadap suatu pembahasan. Essay tidak hanya ditulis begitu saja. Essay memiliki sistematika penulisan yang rapi. Oleh karena itulah, dibutuhkan panduan menulis essay sebelum seseorang menulis sebuah tulisan essay yang baik.

Panduan Menulis Essay dengan Baik

Sistematika Penulisan Essay

Dalam menulis sebuah essay, seorang penulis perlu mengetahui sistematika penulisannya. Sistematika penulisan essay tidak begitu jauh berbeda dengan beberapa jenis tulisan lainnya. Hanya saja, di dalam isi essay ada perbedaan dengan isi tulisan jenis lain. Berikut sistematika penulisan essay yang baik.
1. Pendahuluan
Bagian pendahuluan merupakan pembuka yang akan menjadi jalan bagi pembaca untuk mengetahui gambaran seperti apa isi dari essay tersebut. Dalam pendahuluan sebuah essay, terdapat beberapa hal yang perlu dituliskan. Isi pendahuluan tersebut adalah latar belakang pemilihan topik essay dan juga pendapat dari penulis.
Pendahuluan yang merupakan wajah kedua setelah judul dari sebuah essay, harus ditulis dengan bahasa yang menarik. Akan tetapi, penulisan pendahuluan dengan bahasa yang menarik tersebut tidak berarti mengurangi esensi penggunaan bahasa yang baik dan benar.
2. Isi essay
Dalam panduan menulis essay yang baik, terdapat bagian essay yang harus diperhatikan dengan baik. Bagian tersebut adalah bagian isi.Isi essay adalah bagian yang paling penting dalam sebuah essay. Pada isi atau tubuh essay ini terdapat beberapa pembahasan. Pembahasan dalam isi essau di antaranya adalah pemaparan tentang topik yang diambil oleh penulis, pemaparan data-data tentang topik tersebut, informasi-informasi yang berhubungan dengan topik essay, serta pendapat dari penuls essay itu sendiri.
Pemilihan bahasa yang baik dan menarik untuk menjabarkan isi essay adalah hal yang penting. Pembaca akan semakin tertarik ketika penulis bisa membawa pembaca masuk ke dalam pembahasan essay tanpa mereka harus merasa pusing dengan bahasa yang disajikan.
3. Kesimpulan
Bagian terakhir dari essay ini adalah kesimpulan. Kesimpulan berisi ringkasan dari keseluruhan isi essay, mulai dri pendahuluan sampai pada isi essay. Penulis harus bisa meringkas dengan baik sehingga pembaca pun bisa mengetahui kesimpulan yang baik dari essay tersebut.
Penulis essay sebaiknya menulis essay berdasarkan sistematika penulisan yang sudah ditentukan. Pemilihan kata, penyusunan kalimat, serta penyusunan paragraf harus tertata rapi. Hubungan antarkalimat dan antarparagraf juga harus terlihat dan saling menyambung.

Menulis Essay dengan Baik

Setelah mengetahui dan memahami tentang sistematika penulisan essay, penulis sudah mulai menulis essay miliknya. Panduan menulis essay dengan baik adalahs ebagai berikut.
1. Memilih topik atau objek yang akan diangkat menjadi essay. Topik yang dipilih adalah topik yang menarik dan mampu membuat pembaca penasaran. Topik-topik yang terbaru dan terhangat bisa menjadi pilihan penulis sehingga pembaca akan jauh lebih tertarik lagi.
2. Menentukan judul untuk essay ayng dibuat. Judul adalah wajah utama dari sebuah tulisan begitu juga dengan essay. Pembaca akan melihat dan membaca judul terlebih dahulu sebelum kemudian membaca isi dari essay. Buatlah judul essay sebaik mungkin, menarik, dan unik.
3. Membuat pendahuluan essay. Pendahuluan menjadi bagian awal essay yang berisi latar belakag pemilihan topik serta pendapat dari penulis sendiri.
4. Membuat isi essay. Isi dari essay adalah pemaparan topik, pemaparan data-data mengenai topik yang dibahas, informasi ayng berhubungan dengan topik, dan pendapat dari penulis. Dalam membuat isi essay seperti sudah dibahas dalam poin sebelumnya, penulis harus bisa menulis isi yang menarik dan mampu membuat pembaca memahami dengan mudah apa yang dimaksud oleh penulis di dalam essay tersebut. Data yang disuguhkan di dalam essay adalah data yang akurat, benar, dan tepat. Pastikan sebelum proses penulisan essay, data yang didapatkan adalah data yang benar dan tepat.
5. Membuat kesimpulan essay. Kesimpulan merupakan tahapan akhir dalam penulisan essay yang juga perlu ditulis dengan serius. Kesimpulan essay berisi ringkasan dari seluruh isi essay. Ringkasan ini harus bisa mencakup keseluruhan isi. Kesimpulan ditulis dengan singkat tetapi harus padat isi. Selain berisi ringkasan, kesimpulan juga berisi beberapa poin observasi serta pendapat dari penulis mengenai topik tersebut.
6. Review essay. Penulis membaca kembali essay ayng telah ditulisnya untuk diedit apabila ada kesalahan penulisan. Selain itu, review ini juga dilakukan agar penulis mengetahui bagian mana saja yang masih memiliki kekurangan dan bagian mana yang masih banyak kesalahannya.
Bagi penulis pemula, penulisan essay yang sebenarnya tidak terlalu panjang ini bisa menjadi sebuah kegiatan yang memicu semangat untuk menulis. Hal tersebut karena essay harus memiliki data yang lengkap serta informasi yang berhubungan dengan topik ayng diangkat. Jadi bukan hanya sekadar tulisan biasa.
Semoga pembahasan mengenai panduan menulis essay dengan baik dalam artikel ini bisa bermanfaat untuk pembaca. Pembahasan lebih banyak dan lebih dalam lagi mengenai kegiatan menulis bisa didapatkan di situs penulispro.com. Selamat menulis!

Panduan Menulis Essay yang Baik dan Benar

Seorang penulis setidaknya harus mengetahui panduan menulis essay yang baik dan benar. Dalam KBBI, Essay disebut esai adalah prosa yang didalamnya membahas tentang sesuatu berdasarkan topik namun dalam sudut pandang yang menulisnya. Cara menulisnya dapat anda lihat di surat-surat kabar yang ada dan beredar.
Publikasi Essay bisa melalui macam-macam media seperti di halaman opini koran atau sebuah majalah. Kolom essay disediakan di koran-koran dan anda bisa menuliskan opini anda di sana melalui persetujuan dari redaksinya. Essay tidaklah sama dengan opini, opini adalah isi dari sebuah tulisan, sedangkan essay adalah karya tulis. Oleh karena itulah, dalam menulis sebuah tulisan essay, dibutuhkan panduan menulis essay yang baik agar tulisannya pun dapat bermanfaat.

Panduan Menulis Essay yang Baik dan Benar

Struktur Essay

Untuk membuat sebuah essay yang baik pertama seorang penulis harus megetahui struktur essay. Penulis harus memiliki kemampuan menulis yang baik, untuk memperbaiki tulisan, penulis bisa berlatih terus menerus dalam membut Essay. Adapun struktur essay adalah sebagai berikut.
1. Pengantar atau pengenalan. Biasanya terdiri dari 1 – 2 paragraf yang berisikan: definisi masalah, pembatasan asumsi, istilah-istilah teknis yang digunakan dan tujuan penulisan, yang bisa menjelaskan secara seksama sebuah dalil yang kita ungkapkan. Umumnya total pengantar hanya 5% dari total essay.
2. Pembahasan atau argumentasi adalah bagian utama dari sebuah essay yang ditujukan untuk mengungkapkan bukti-bukti dalam bentuk logika penalaran pribadi, teori-teori yang ada, atau secara empiris melalui penelitian, yang relevan dengan masalah yang kita bahas. Dalam bagian ini kita memerlukan contoh-contoh, logika, teori, hasil penelitian yang masuk akal dan relevan dengan pernyataan-pernyataan yang tegas. Karena bagian ini adalah bagian utama dari essay maka total pembahasan adalah 85-90% dari essay.
3. Penuntup atau Kesimpulan memiliki persentase sebanyak 5%-10% dari total essay. Panjangnya penutup atau kesimpulan tergantung dari bagaimana penulis menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diungkapan dalam bagian definisi masalah pada bagian pembukaan. Jawaban-jawaban ini sebenarnya berkaitan dengan bukti-bukti yang dibahas pada bagian argumentasi atau pembahasan yang masih dalam kerangka tujuan penulisan. Lebih baik lagi, kalau ada penekanan terhadap argumentasi yang paling kuat yang paling dikuasai pada bagian pembahasan.
Dalam panduan menulis essay tersebut, struktur penulisan essay merupakan hal pertama yang harus diketahui. Hal ini bertujuan agar dalam penulisan, sistematika penulisan essay dibuat dengan benar.

Menulis Essay yang Baik

Menulis Essay yag baik adalah dengan menyesuaikan materi topik dengan kemampua penulis. Gaya tulisan bisa lugas, tidak perlu menggunakan kata-kata personifikasi yang rumit sehingga tidak bisa di pahami. Intinya adalah memaparkan dengan cara yang di mengerti oleh banyak orang, tulislah essay yang dapat menarik minat dan empati pembaca.
Tulisan ini akan memuat panduan menulis essay yang baik, langkah-lagkah untuk membuat essay yang baik di antaranya sebagai berikut.
1. Memilih Topik, saat memilih topik pikirkanlah terlebih dahulu tipe naskah yang akan ditulis. Apakah akan menulis berupa tinjauan umum atau analisi topik secara khusus. Pilihlah topik yang disukai, karena jika topik sudah ditentukan, susah untuk merubah kembali.
2. Tentuk tujuan essay yang akan ditulis. Apakah untuk meyakinkan orang agar mempercayai apa yang anda percayai?, Menjelaskan bagaimana melakukan hal-hal tertentu?,Mendidik pembaca tentang seseorang, ide, tempat atau sesuatu?. Tujuan essay harus sesuai dentan topik.
3. Tuliskan Minat. Jika telah menetapkan tujuan essay a, tuliskan beberapa subyek yang menarik minat anda. Semakin banyak subyek yang anda tulis, akan semakin baik. Jika anda memiliki masalah dalam menemukan subyek yang anda minati, coba lihat di sekeliling anda.
4. Evaluasi Potensial Topik, Jika telah ada bebearpa topik yang pantas, pertimbangkan masing-masing topik tersebut. Jika tujuannya mendidik, anda harus mengerti benar tentang topik yang dimaksud. Jika tujuannya meyakinkan, maka topik tersebut harus benar-benar menggairahkan.
5. Membuat Outline. Tujuan dari pembuatan outline adalah meletakkan ide-ide tentang topik anda dalam naskah dalam sebuah format yang terorganisir.
6. Menuliskan Tesis, Suatu pernyataan tesis mencerminkan isi essay dan poin penting yang akan disampaikan oleh penulis.
7. Menuliskan Tubuh Essay. Biasanya bagian ini adalah bagian paling menyenangkan dalam peulisan sebuah essay. Penulis dapat menjelaskan, menggambarkan dan memberikan argumentasi dengan lengkap untuk topik yang telah dipilih.
8. Menulis Paragraf Pertama, pada paragraf ini mulailah dengan menarik perhatia pembaca melalui sebuah informasi yang menarik, nyata dan terpercaya.
9. Menuliskan Kesimpulan. Kesimpulan merupakan rangkuman dari poin-poin yang telah anda kemukakan dan memberikan perspektif akhir anda kepada pembaca. Tuliskan dalam tiga atau empat kalimat.
10. Memberikah Sentuhan Akhir, teliti urutan paragraf mana yang paling kuat. Letakkan paragraf terkuat pada urutan pertama, dan paragraf terlemah ditengah. Namun, urutan tersebut harus masuk akal. Jika naskah anda menjelaskan suatu proses, anda harus bertahan pada urutan yang anda buat. Teliti format penulisan. Telitilah format penulisan seperti margin, spasi, nama, tanggal, dan sebagainya kemudian teliti kembali penulisan dan tata bahasa Anda.
Semoga pembahasan mengenai panduan menulis Essay yang baik dalam tulisan ini bisa bermanfaat untuk pembaca. Terus berlatih menulis dan tidak pernah bosan untuk memperbaiki kesalahan yang dibuat sebelumnya, bisa menjadi kunci seseorang untuk menjadi penulis yang lebih baik lagi. Untuk mengetahui lebih banyak tentang dunia menulis, Anda bisa mengunjungi situs penulispro.com dan dapatkan banyak manfaat dan ilmu menulis dari situs tersebut. Ayo terus semangat dan belajar menulis lebih dan lebih baik lagi!



1 komentar:

Kurnia Z. R. mengatakan...

terimakasih atas informasinya, yuk berkunjung juga ke blog ku untuk membaca cerpen dan cerita motivasi :D TERIMAKASIH