Cara Menulis Laporan Kegiatan yang Benar
Berbeda dengan bentuk tulisan lainnya, ada aturan-aturan yang perlu diperhatikan berkaitan dengan penulisan laporan dan penggunaan bahasa di dalam sebuah laporan. Ketentuan mengenai cara penulisan dan kaidah ini dimaksudkan untuk menghasilkan sebuah laporan yang baik dan benar.
Selain laporan yang berkaitan dengan kegiatan, ada pula laporan yang berkaitan dengan keuangan. Laporan ini biasanya dibuat dalam jangka waktu tertentu, misalnya saja laporan keuangan setiap semester atau laporan keuangan akhir tahun.
Berbeda dengan laporan kegiatan, laporan keuangan lebih banyak berisi unsur-unsur perhitungan dan angka-angka berkaitan dengan transaksi yang terjadi dalam kurun waktu tertentu. Biasanya laporan keuangan ini dibuat oleh orang-orang yang memiliki keahlian dalam bidang keuangan.
Nah, artikel ini secara khusus mengulas mengenai cara menulis laporan kegiatan yang lebih sering dibuat oleh para pelajar, mahasiswa dan pegawai. Laporan kegiatan ini bisa dibuat dalam bentuk buku, artikel, penjelasan atau juga dalam bentuk surat. Bentuk laporan kegiatan ini biasanya bergantung pada permintaan.
Cara Menulis Laporan Kegiatan yang Benar
Berkaitan dengan cara menulis laporan, ada beberapa unsur yang harus terdapat di dalam sebuah laporan yakni:• Pendahuluan
Bagian ini berisi penjelasan mengenai latar belakang dilaksanakannya suatu kegiatan dan tujuan pelaksanaan kegiatan.
• Uraian kegiatan
Bagian ini berisi informasi lengkap mengenai tempat pelaksanaan kegiatan, waktu pelaksanaannya, tema kegiatan, jumlah peserta yang mengikuti kegiatan dan sedikit gambaran mengenai latar belakang peserta, pembicara dalam kegiatan serta sedikit latar belakang mengenai pembicara tersebut dan susunan acara dalam kegiatan.
• Penutup
Bagian ini berisi rumusan yang diperoleh dari kegiatan yang diikuti, kesimpulan setelah mengikuti kegiatan dan kesimpulan dari materi yang diberikan, saran atau masukan serta lampiran-lampiran yang dibutuhkan untuk melengkapi laporan ini. Misalnya saja foto kegiatan, modul dan materi dalam kegiatan serta dokumen sejenis lainnya.
Mengingat begitu lengkapnya unsur-unsur yang terkandung dalam sebuah laporan, maka untuk memudahkan pembuatan suatu laporan peserta yang mengikuti suatu kegiatan sebaiknya membuat catatan kecil seputar kegiatan yang diikuti. Catatan ini akan membantu untuk mengingat kembali informasi yang dibutuhkan dalam penyusunan laporan.
Selain itu saat mengikuti suatu kegiatan, sebaiknya peserta mengumpulkan dokumen-dokumen yang diberikan selama kegiatan sehingga penyusunan laporan menjadi lebih mudah dilakukan. Notulen yang dibuat oleh sekretaris dalam sebuah kegiatan juga akan membantu untuk menyusun laporan kegiatan.
Bila diizinkan, peserta bisa meminta salinan notulen ini untuk melengkapi data yang ada. Informasi lainnya juga bisa diperoleh dengan mewawancarai sesama peserta yang mengikuti kegiatan tersebut.
Wawancara ini bisa dilakukan dengan santai untuk mengetahui respon beberapa peserta berkaitan dengan kegiatan yang mereka ikuti.
Bila kegiatan telah selesai diikuti, catatan-catatan kecil sudah dikumpulkan dan dokumen-dokumen yang diperlukan sudah disiapkan selanjutnya barulah penulisan laporan bisa dilakukan.
Susunlah laporan berdasarkan unsur-unsur yang terdapat di dalam sebuah laporan. Masing-masing unsur bisa dijadikan sebuah bab dan penjabaran di dalamnya bisa dimasukkan sebagai sebuah sub bab. Misalnya saja Bab Pendahuluan yang berisi tiga sub bab yakni sub bab 1 latar belakang kegiatan dan sub bab 2 tujuan pelaksanaan kegiatan.
Kaidah Penulisan Laporan Kegiatan
Selain memperhatikan unsur-unsur yang harus terdapat di dalam sebuah laporan, penulisan laporan juga wajib memperhatikan kaidah penulisan. Cara menulis laporan yang baik adalah dengan memperhatikan kaidah penulisan laporan sebagai berikut.
• Buatlah judul yang ringkas dan mampu memberi gambaran mengenai isi laporan.
• Gunakan kalimat-kalimat yang ringkas, efektif dan mudah dimengerti. Dalam penulisan laporan sebaiknya dihindari penggunaan kalimat-kalimat yang bertele-tele agar pembaca bisa dengan cepat memahami maksud yang hendak disampaikan.
• Perhatikan ejaan yang benar dan penggunaan tanda baca yang tepat.
• Pakailah gaya bahasa yang mudah dipahami. Pada umumnya gaya bahasa dalam penulisan laporan menggunakan gaya bahasa yang formal.
• Buatlah paragraf-paragraf untuk memudahkan penyampaian ide atau gagasan yang berbeda.
• Perhatikan pula penggunaan spasi, margin dan ukuran kertas. Berkaitan dengan hal ini, masing-masing lembaga, institusi atau perusahaan biasanya memiliki aturan yang berbeda.
• Lengkapi pula laporan kegiatan ini dengan daftar sehingga pembaca bisa dengan mudah menemukan bagian-bagian dalam laporan kegiatan tersebut.
Dengan memasukkan setiap unsur yang diperlukan untuk menulis laporan dan dengan memperhatikan kaidah penulisan laporan di atas, maka akan diperoleh laporan kegiatan yang lengkap, sistematis dan tepat sasaran.
Dengan memperhatikan hal-hal tersebut, sebuah laporan kegiatan bisa menjadi referensi dan memberikan manfaat yang besar untuk pembacanya.
Dan untuk menambah wawasan seputar cara menulis laporan, cobalah gali informasi pendukung di situs penulispro.com. Situs ini menyediakan informasi yang beragam seputar penulisan laporan dan penulisan-penulisan lainnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar